Jika memang usia 25 benar-benar krusial, hal apa sih yang perlu kamu
tahu sebelum memasukinya? Bisakah kamu mempersiapkan momentum seperempat
abad kehidupanmu mulai sekarang?
Beberapa tahun lalu kamu berpikir akan benar-benar
bertansformasi jadi orang dewasa di usiamu yang ke-25. Tapi ternyata
kedewasaan tidak selalu berbanding lurus dengan umur. Di umur 25 kamu
masih akan tetap sama seperti dirimu yang dulu. Bahkan terkadang bisa
lebih kekanakan.
Di usia yang ke-25 kamu akan keheranan dan melihat apa yang sudah kamu lakukan selama ini. Rasanya sulit untuk percaya bahwa kamu yang masih sering berkelakuan seperti anak kecil ini sudah berumur 25 tahun.
Saat masih remaja, kamu berpikir orang dewasa pasti punya pemikiran
dan perilaku yang bijak. Mereka yang masih suka nongkrong dan ketawa
ngakak bareng teman di usia 25-an tidak layak dijadikan panutan. Kamu
pernah ingin jadi orang dewasa yang selalu tampak serius dan anggun.
Saat sudah memasuki usia 25, barulah kamu akan sadar:
Usia 25 dianggap sebagai usia paling ideal untuk menikah bagi
kebanyakan orang Indonesia. Kamu akan melihat beberapa kawan dan sahabat
yang selama ini tumbuh bersama memasuki babak baru kehidupan mereka.
Bukan tidak mungkin kamu juga bisa jadi salah satunya ketika memutuskan
menikah di usia 25-an.
Tidak bisa dipungkiri, usia 25 memang jadi titik yang penting bagi kehidupan cinta banyak orang. Kebanyakan anak muda sudah mulai bekerja dan ingin membawa komitmen cinta yang dijalani kearah yang lebih serius. Jangan kaget jika kehidupan cintamu juga jadi lebih jelas mau dibawa kemana diumur yang satu ini.
Saat kehidupan cintamu belum juga menunjukkan tanda-tanda menuju
kearah yang lebih serius di usia 25, ternyata hidup tidak berakhir kok.
Kamu akan tetap baik-baik saja dengan atau tanpa pasangan. Di usia ini
kamu akan sadar kalau kualitasmu tidak ditentukan oleh siapa yang ada
disisimu. Hanya dirimu sendirilah yang bisa membuat hidupmu bermakna.
Ternyata kamu akan tetap baik-baik saja ketika undangan pernikahan mulai berdatangan. Melihat teman-temanmu menikah lebih dulu ternyata tidak membuatmu merasa kalah saing. Kamu akan bisa menerima bahwa setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing.
Mereka barangkali memang ditakdirkan settle di kehidupan cinta lebih dulu. Bagimu akan ada sisi kehidupan lain yang jalannya dilancarkan. Santai aja!
Menghadiri acara pernikahan teman dan rekan kerja akan jadi agenda
rutin yang menyapamu setiap akhir pekan. Dan sampai kamu tua nanti,
agenda yang satu ini tidak akan pernah hilang.
Di usia belasan dan awal 20-an kamu akan malas menghadiri acara resmi macam ini. Tapi di usia 25 kamu akan sadar kalau tidak hadir berarti tidak menghormati orang yang mengundangmu. Kamu harus meluangkan waktu untuk sekedar setor muka di acar-acara pernikahan.
Ada baiknya kamu mulai menyisihkan anggaran untuk membeli kado dan memberi sumbangan. Oh iya, jangan lupa juga siapkan pakaian formal yang cukup mumpuni untuk dibawa ke kondangan. Gak punya partner kondangan itu tidak sememalukan tampil tidak pantas di acara resmi yang dihadiri semua kolegamu, loh!
Di masa-masa sekolah dan kuliah citra dirimu seakan ditentukan oleh
pendapat orang-orang di sekitarmu. Kamu ingin tumbuh jadi pribadi yang
disukai semua orang. Kritik dan pendapat orang lain akan jadi hal yang
benar-benar kamu masukkan ke dalam hati.
Di usia 25 tahun kamu akan sadar bahwa ada kalanya kamu harus mengabaikan suara diluar sana dan fokus pada hidupmu sendiri. Kamulah yang menjalani hidupmu, maka kamu juga yang paling tahu apa yang harus dilakukan. Kamu tidak lagi membuang waktu untuk memikirkan semua perkataan orang.
Hanya yang benar-benar relevan dan rasional saja yang layak jadi acuan. Kamu ingin rambut biru tapi takut diejekin sama teman kantor? Cuekin aja, hidup-hidupmu ini kok!
Barangkali kamu sudah punya gambaran tentang hal-hal apa saja yang
akan kamu capai di usia 25. Sudah menikah, punya pekerjaan yang gajinya
besar, sudah punya rumah sendiri — di usia 25 ada beberapa orang yang
beruntung bisa mewujudkannya, ada pula yang masih berjuang untuk
mencapainya.
Jika kamu belum mencapai target hidupmu di usia 25, jangan kecewa dulu. Tidak semua hal bisa berjalan sesuai rencanamu. Tapi bukan berarti hal yang tercapai diluar target tidak akan membawa kebaikan bagi hidupmu. Terkadang hidup tidak bisa diatur seketat jadwal pelajaran. Kamu hanya harus menjalaninya sebaik mungkin.
Orang tuamu bukanlah malaikat yang bisa selalu menunjukkan contoh
yang baik. Di usia 25 akan ada beberapa momen dimana kamu melihat mereka
jatuh di titik terendah dalam hidup. Kali ini giliranmu mengulurkan
tangan dan membantu mereka. Bukankah mereka yang selalu ada di titik
terendah hidupmu selama ini?
Di usia yang makin dewasa kamu akan memahami bahwa orang tuamu juga butuh tempat berbagi. Kamu tidak lagi bisa menggantungkan diri pada mereka, justru kamulah yang harus meluangkan waktu untuk banyak memberi.
Semasa remaja kamu sering bertengkar dan tidak setuju dengan pendapat
mereka. Tapi di usiamu yang ke 25 matamu akan terbuka, merekalah yang
benar-benar menyayangimu. Dan dua orang yang mencintaimu dengan sepenuh
hati ini tidak akan selamanya ada di dunia.
Hubunganmu dan mereka akan mulai bergeser. Kamu akan meluangkan waktu untuk menelepon dan mengunjungi mereka. Kesehatan dan kebahagiaan orang tua juga jadi prioritas perhatianmu. Kanu akan sadar bahwa mereka adalah bagian penting hidupmu yang harus dijaga selagi masih ada.
Barangkali kamu akan merasa iri ketika temanmu mendapat beasiswa ke
luar negeri. Atau ketika ada kawan yang menikah dan mendapatkan
pekerjaan idamannya. Iri itu wajar, tapi jangan pernah membandingkan
kebahagiaanmu dengan mereka.
Menilai kesuksesanmu berdasarkan pencapaian dan standar orang lain hanya akan membuatmu lelah dan jadi makhluk yang tidak bersyukur. Kamu dan temanmu punya jalan hidup yang berbeda. Kebahagiaan dan pencapaian kalian tidak layak ditandingkan. Lagipula ini hidup kan, bukan pertandingan sabung ayam?
Akan ada masa kamu sangat getol bekerja demi mengumpulkan pundi-pundi
kekayaan. Tapi jangan lupa, kelak kamu akan menyadari kalau kesuksesan
itu bukan hanya soal uang. Jangan sampai menyesal karena hanya mengejar
materi semasa muda hingga kehilangan sisi hidup lainnya.
Sejak usia 25-an kamu perlu tahu kalau sukses bukan hanya soal berapa banyak uang yang kamu hasilkan. Menjaga hubungan baik dengan keluarga dan sahabat, bisa memberikan sesuatu ke masyarakat dan jadi pribadi yang bermanfaat akan membuatmu jauh lebih merasa tercukupi.
Punya uang memang penting. Tapi hidupmu tidak layak dihabiskan hanya demi kegiatan mengumpulkan materi.
Kesuksesan bukan hanya soal uang. Tapi tidak bisa mengatur uang bisa
membuatmu hancur. Di usiamu yang sudah 25 tahun saatnya kamu mulai
memperhatikan pemasukan dan pengeluaranmu. Atur gajimu sedemikian rupa
agar kamu tetap memiliki uang simpanan untuk kebutuhan mendadak.
Mulai mengambil asuransi untuk proteksi diri juga penting, biar kamu tidak kehabisan uang untuk urusan kecelakaan dan kesehatan. Kalau ingin tahu lebih lengkap tentang tips finansial untuk anak umur 20-an kamu bisa baca di artikel Hipwee ini.
Di usia 25 kamu akan menghabiskan banyak waktumu untuk bekerja. Di
titik ini pula kamu akan sadar bahwa ada beberapa pekerjaan yang memang
jadi panggilan hidupmu. Dan lebih baik kamu mengejar pekerjaan itu
sebelum kehabisan waktu.
Kamu akan tahu bahwa bekerja itu bukan hanya soal gaji, tapi juga tentang hati. Hidup terlalu singkat untuk bertahan pada pekerjaan yang memberimu banyak uang tapi membuat hidupmu kering pengalaman.
Saat masih umur belasan dan awal dua puluhan rasanya mudah untuk
membagi masalah ke orang lain. Baik lewat curhat langsung maupun via
sosial media. Seakan dengan membagi masalah, bebanmu bisa lebih ringan.
Di umurmu yang makin dewasa kamu akan sadar bahwa tidak semua masalah layak dibagikan ke orang lain. Kamu perlu makin selektif memilih hal apa yang bisa kamu ceritakan ke orang lain dan hal apa yang bisa kamu selesaikan sendiri. Lagipula semua orang sudah punya masalah mereka sendiri kan? Tidak sepantasnya kamu menambah beban mereka dengan masalahmu.
Seiring usia yang makin bertambah kamu akan menyadari bahwa lingkaran
pertemananmu ternyata semakin kecil. Kamu akan kehilangan kontak dengan
beberapa teman, tidak lagi mengetahui perkembangan kehidupan mereka
lalu berhenti berkomunikasi sama sekali.
Walau pastinya tidak menyenangkan saat harus kehilangan teman, tapi proses ini adalah siklus normal yang pasti dilewati. Hidup akan mempertemukanmu dengan orang-orang baru yang lebih sejalan. Pergi dan datangnya teman adalah hal yang biasa. Mereka yang tetap bertahan setelah sekian lama adalah teman sejati yang memang layak kamu jaga.
Dulu kamu mengira sudah akan selesai dengan dirimu sendiri di usia
25. Pokoknya kamu sudah jadi manusia dewasa, deh. Tapi kenyataannya
tidak sesederhana itu. Justru di usia 25 kamu akan makin merasa
tertantang untuk menemukan hal yang kamu suka dan mengembangkan diri.
Tidak jarang kamu akan ikut kelas tambahan dan makin menggiati hobi di
usia ini.
Di usiamu yang sudah 25 tahun kamu sadar bahwa proses mencari dan mengembangkan diri adalah sebuah proses yang tidak akan pernah ada ujungnya. Sampai kapanpun kamu masih akan terus haus ingin mengembangkan diri. Keinginan ini justru harus terus kamu jaga, agar kamu bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Di usia 25 kamu akan dihadapkan pada berbagai tuntutan sosial. Gak percaya nih ya beberapa contohnya:
Hidupmu terlalu berharga untuk disia-siakan demi standar hidup yang diyakini orang lain. Kamu tidak perlu mengambil berbagai komitmen besar yang secara pribadi kamu rasa belum perlu untuk dilakukan. Hidup dan kebahagiaanmu ada di tanganmu sendiri. Jangan biarkan orang lain menetapkan standar untukmu.
Di usia ini kamu akan sadar bahwa cinta saja tidak cukup untuk
membuat sebuah hubungan berhasil. Ada faktor-faktor lain yang lebih
krusial dari perasaan. Hal-hal teknis seperti pekerjaan, jarak
penghasilan hingga gaya hidup ternyata menentukan bertahan atau tidaknya
sebuah hubungan cinta.
Kamu tidak lagi jadi orang yang bertahan pada hubungan yang sudah jelas tidak bisa dibawa kemanapun hanya karena sudah terlalu cinta. Di usia 25 kamu akan lebih rasional, dengan gagah berani melepaskan dia yang tidak bisa diajak membangun masa depan bersama.
Perpisahan yang kamu hadapi di usia 25 akan berbeda dengan yang
sudah-sudah. Kali ini perpisahan akan menyisakan bekas yang lebih dalam.
Kamu memang akan lebih mudah memutuskan berpisah saat hubungan yang
dijalani sudah tidak lagi rasional, tapi bukan berarti kamu juga bisa
dengan mudah melupakan dan melepaskan mereka.
Di usia 25 kamu perlu belajar bahwa hal terberat dalam hidup adalah melepaskan dengan ikhlas. Kamu tidak akan pernah lupa pada mantan pasanganmu. Dia sudah memberi warna dan punya andil dalam membentuk dirimu. Satu-satunya jalan agar kamu bisa melanjutkan hidup adalah melepaskannya dengan ikhlas. Dan ini sungguh tidak mudah.
Bukan berarti kamu tidak boleh mempercayai insting, tapi kamu mulai
harus menggunakan otak dan rasiomu untuk memutuskan segala sesuatu. Kamu
bukan lagi remaja yang bisa berlindung di ketiak orang tua setiap ada
masalah. Sekarang kamu punya kewajiban dan tanggung jawab pada hidupmu
sendiri.
Kamu perlu bisa menarik garis tegas antara suara hati dan emosi. Mengikuti kata hati memang akan membawa banyak kebaikan bagi hidupmu. Tapi saat suara yang kamu ikuti adalah emosi, maka penyesalanlah yang akan menunggumu di ujung perjalanan.
Sebentar lagi kamu tidak akan lagi punya kebebasan khas anak muda
usia 20-an. Akan ada kewajiban dan manusia lain yang menggantungkan
hidup mereka padamu. Inilah saatnya kamu memuaskan hasratmu untuk
melihat dunia, merasakan pengalaman yang hanya bisa kamu jajal langsung
tanpa perantara.
Sisihkan uang dan waktumu. Angkat ransel, keluarlah dari kota atau negaramu. Dari perjalanan kamu akan belajar bahwa ada hal-hal lain diluar rutinitas yang selama ini kamu jalani yang mampu membuatmu kembali merasa tertantang. Dengan melihat dunia kamu akan jadi pribadi yang terus haus untuk berkembang.
Sesekali belanja barang mahal setelah menyelesaikan proyek yang
menyita waktu dan pikiran itu sah-sah saja. Secara spontan beli tiket ke
Medan dan jalan-jalan seharian juga boleh kalau kamu kesepian di akhir
pekan. Tetap isi hidupmu dengan spontanitas yang membuat hari-harimu
lebih berwarna. Jangan cuma terpaku pada jadwal dan to-do lists.
Kamu juga perlu jadi egois dan membahagiakan dirimu sendiri. Jadi dewasa bukan berarti lupa caranya bersenang-senang kan?
Ucapkan selamat tinggal pada kemampuan begadang 2 hari 2 malam yang
sempat kamu miliki semasa kuliah. Kini badanmu tidak lagi sehandal dulu.
Kamu butuh waktu istirahat yang memadai agar bisa segar keesokan
harinya. Tidak ada lagi malam-malam tanpa tidur karena lembur tugas atau
sekedar nonton bola.
Di usiamu yang sudah 25 kamu harus mulai memperhatikan kesehatan dan siklus hidupmu. Perbanyak makan-makanan sehat. Berolahragalah secara rutin. 20 tahun kedepan kamu akan bersyukr sudah menjaga tubuhmu dengan baik sejak masih berumur 25 tahun.
u
Masalah hidup tidak akan pernah berkurang. Ia akan tetap rutin
menyambangimu saban hari. Bahkan kini kadar stres-mu akan bertambah.
Jalanan macet, kerjaan banyak, duit kurang. Duh, pusing!
Tapi mengikuti emosi dan marah-marah juga tidak akan menyelesaikan masalah. Kamu perlu jadi orang yang bisa menghadapi masalah dengan kepala dingin. Rasionalitas dan pengendalian emosi yang baik adalah kunci hidup tenang dalam segala situasi.
Kamu sebel banget sama bos-mu yang cerewet? Atau kesel sama tetangga
kos yang selalu ribut dari pagi sampai pagi lagi? Semua hal-hal
menyebalkan itu tidak akan pernah berubah jadi lebih baik kalau kamu
tidak mengambil aksi untuk mengubah keadaan.
Mengeluh tidak pernah jadi solusi. Kini kamu harus sadar kalau semua perubahan harus dimulai. Dan tanganmulah yang punya kuasa untuk mengawalinya. Kalau kamu nggak suka dan jengah sama sesuatu, lakukan sesuatu untuk mengubahnya!
Suatu hari, ketika jam dinding menunjukkan tepat jam 12 malam dan
hari berganti ke tanggal kelahiranmu– kamu akan menyadari bahwa kamu
sudah 25 tahun dan tetap merasa sama. Kamu tidak berubah jadi manusia
dewasa yang membosankan. Selera humor dan hobimu tetap bertahan.
Kini kamu hanya jadi manusia yang lebih bijak mempertimbangkan semua aspek dalam kehidupan. Memasuki umur 25 tahun ternyata tidak semenakutkan apa yang kamu bayangkan. Toh hidup akan terus berjalan dan kamu hanya harus memberikan semua kemampuan terbaikmu agar bisa mencapai keberhasilan.
Apakah kamu sepakat kalau kamu perlu tahu hal ini sebelum kamu memasuki usia 25 tahun? Selamat menyambut dan mempersiapkan usia 25-mu! Semoga hidupmu selalu dikelilingi kebaikan.
Sourch : http://www.hipwee.com/inspirasi/25-hal-yang-perlu-kamu-tahu-sebelum-memasuki-usia-25-tahun/
1. Usia 25 Tahun Tidak Serta-Merta Mengubahmu Jadi Orang Dewasa

Menjadi 25 tidak mengubah kepribadianmu via jungkookie-taetae.tumblr.com
Di usia yang ke-25 kamu akan keheranan dan melihat apa yang sudah kamu lakukan selama ini. Rasanya sulit untuk percaya bahwa kamu yang masih sering berkelakuan seperti anak kecil ini sudah berumur 25 tahun.
“Kok gue gak ngerasa tua dan dewasa ya?”, adalah pertanyaan yang sering muncul di otakmu.
2. Kedewasaan Itu Tentang Cara Memandang Hidup

Semuanya terletak di perspektif via www.evanbleker.com
Saat sudah memasuki usia 25, barulah kamu akan sadar:
Kedewasaan bukan hanya soal berapa lama kamu hidup, bukan pula tentang fasihnya mulutmu mengeluarkan kata-kata bijak. Dewasa juga tidak selalu setara dengan perilaku yang serius dan anggun.Tidak ada yang salah dengan tetap menjadi orang yang suka baca komik, pakai baju warna-warni atau makan jajanan anak kecil. Dewasa atau tidak ditentukan oleh apa yang ada di otakmu. Bukan dinilai dari kegemaran atau pakaian yang kamu kenakan.
Kamu bisa tetap jadi pribadi yang kacau, kocak dan suka berkumpul bersama teman. Karena kedewasaan sebenarnya adalah soal pola pikir.
3. Beberapa Orang Memang Bisa Settle Dalam Kehidupan Cinta Di Usia 25 Tahun

Beberapa orang memang menikah di usia 25 via thegrandnarrative.com
Tidak bisa dipungkiri, usia 25 memang jadi titik yang penting bagi kehidupan cinta banyak orang. Kebanyakan anak muda sudah mulai bekerja dan ingin membawa komitmen cinta yang dijalani kearah yang lebih serius. Jangan kaget jika kehidupan cintamu juga jadi lebih jelas mau dibawa kemana diumur yang satu ini.
3. Tapi Jika Itu Tidak Terjadi Padamu, Dunia Tidak Berakhir Kok!

Masih sendiri dan cuma bisa bersandar ke bahu boneka? Chill! via itasyapendekland.blogspot.com
Ternyata kamu akan tetap baik-baik saja ketika undangan pernikahan mulai berdatangan. Melihat teman-temanmu menikah lebih dulu ternyata tidak membuatmu merasa kalah saing. Kamu akan bisa menerima bahwa setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing.
Mereka barangkali memang ditakdirkan settle di kehidupan cinta lebih dulu. Bagimu akan ada sisi kehidupan lain yang jalannya dilancarkan. Santai aja!
4. Kondangan Akan Jadi Agenda Rutin, Dan Lebih Baik Kamu Bersiap Diri

Mengahdiri acara pernikahan akan jadi kegiatan rutin via www.dwibcc.com
Di usia belasan dan awal 20-an kamu akan malas menghadiri acara resmi macam ini. Tapi di usia 25 kamu akan sadar kalau tidak hadir berarti tidak menghormati orang yang mengundangmu. Kamu harus meluangkan waktu untuk sekedar setor muka di acar-acara pernikahan.
Ada baiknya kamu mulai menyisihkan anggaran untuk membeli kado dan memberi sumbangan. Oh iya, jangan lupa juga siapkan pakaian formal yang cukup mumpuni untuk dibawa ke kondangan. Gak punya partner kondangan itu tidak sememalukan tampil tidak pantas di acara resmi yang dihadiri semua kolegamu, loh!
5. Tidak Semua Perkataan Dan Pendapat Orang Lain Layak Kamu Pertimbangkan

Pengen rambut biru? Sah-sah aja kok! via nymag.com
Di usia 25 tahun kamu akan sadar bahwa ada kalanya kamu harus mengabaikan suara diluar sana dan fokus pada hidupmu sendiri. Kamulah yang menjalani hidupmu, maka kamu juga yang paling tahu apa yang harus dilakukan. Kamu tidak lagi membuang waktu untuk memikirkan semua perkataan orang.
Hanya yang benar-benar relevan dan rasional saja yang layak jadi acuan. Kamu ingin rambut biru tapi takut diejekin sama teman kantor? Cuekin aja, hidup-hidupmu ini kok!
6. Tidak Semua Rencanamu Bisa Tercapai Di Umur 25, Dan Itu Normal

Tidak semua rencanamu bisa tercapai via www.youtube.com
Jika kamu belum mencapai target hidupmu di usia 25, jangan kecewa dulu. Tidak semua hal bisa berjalan sesuai rencanamu. Tapi bukan berarti hal yang tercapai diluar target tidak akan membawa kebaikan bagi hidupmu. Terkadang hidup tidak bisa diatur seketat jadwal pelajaran. Kamu hanya harus menjalaninya sebaik mungkin.
7. Orang Tuamu Juga Manusia Biasa yang Butuh Bantuan

Sesempurna apapun orang tuamu, mereka tetap manusia biasa via www.presidenri.go.id
Di usia yang makin dewasa kamu akan memahami bahwa orang tuamu juga butuh tempat berbagi. Kamu tidak lagi bisa menggantungkan diri pada mereka, justru kamulah yang harus meluangkan waktu untuk banyak memberi.
8. Kamu Akan Sadar Kalau Orang Tuamu Tidak Akan Hidup Selamanya

Suatu hari orang tuamu harus pergi dari dunia ini via www.ronamasa.com
Hubunganmu dan mereka akan mulai bergeser. Kamu akan meluangkan waktu untuk menelepon dan mengunjungi mereka. Kesehatan dan kebahagiaan orang tua juga jadi prioritas perhatianmu. Kanu akan sadar bahwa mereka adalah bagian penting hidupmu yang harus dijaga selagi masih ada.
9. Jangan Pernah Membandingkan Kebahagiaanmu Dengan Kebahagiaan Orang Lain

Hidupmu berbeda dengan orang lain via www.pinterest.com
Menilai kesuksesanmu berdasarkan pencapaian dan standar orang lain hanya akan membuatmu lelah dan jadi makhluk yang tidak bersyukur. Kamu dan temanmu punya jalan hidup yang berbeda. Kebahagiaan dan pencapaian kalian tidak layak ditandingkan. Lagipula ini hidup kan, bukan pertandingan sabung ayam?
10. Kesuksesan Bukan Hanya Soal Uang

Keluarga yang hangat juga bentuk kesuksesan via thesoulofseoul.net
Sejak usia 25-an kamu perlu tahu kalau sukses bukan hanya soal berapa banyak uang yang kamu hasilkan. Menjaga hubungan baik dengan keluarga dan sahabat, bisa memberikan sesuatu ke masyarakat dan jadi pribadi yang bermanfaat akan membuatmu jauh lebih merasa tercukupi.
Punya uang memang penting. Tapi hidupmu tidak layak dihabiskan hanya demi kegiatan mengumpulkan materi.
11. Tapi, Tidak Bisa Mengatur Uang Akan Jadi Masalah

Tidak bisa mengatur uang bisa jadi masalah via www.huffingtonpost.com
Mulai mengambil asuransi untuk proteksi diri juga penting, biar kamu tidak kehabisan uang untuk urusan kecelakaan dan kesehatan. Kalau ingin tahu lebih lengkap tentang tips finansial untuk anak umur 20-an kamu bisa baca di artikel Hipwee ini.
12. Sebaik-Baik Pekerjaan Adalah Pekerjaan yang Bisa Kamu Lakukan Dengan Hati

Doris, 25 tahun. Fotografer makanan asal Korea Selatan yang sangat mencintai pekerjaannya via doreese.tumblr.com
Kamu akan tahu bahwa bekerja itu bukan hanya soal gaji, tapi juga tentang hati. Hidup terlalu singkat untuk bertahan pada pekerjaan yang memberimu banyak uang tapi membuat hidupmu kering pengalaman.
13. Tidak Semua Masalah Layak Kamu Bagi Ke Orang Lain

Kamu akan belajar menyimpan masalah sendiri via plus.google.com
Di umurmu yang makin dewasa kamu akan sadar bahwa tidak semua masalah layak dibagikan ke orang lain. Kamu perlu makin selektif memilih hal apa yang bisa kamu ceritakan ke orang lain dan hal apa yang bisa kamu selesaikan sendiri. Lagipula semua orang sudah punya masalah mereka sendiri kan? Tidak sepantasnya kamu menambah beban mereka dengan masalahmu.
14. Kamu Tidak Bisa Mempertahankan Semua Temanmu Selamanya

Teman akan terus datang dan pergi via games.usvsth3m.com
Walau pastinya tidak menyenangkan saat harus kehilangan teman, tapi proses ini adalah siklus normal yang pasti dilewati. Hidup akan mempertemukanmu dengan orang-orang baru yang lebih sejalan. Pergi dan datangnya teman adalah hal yang biasa. Mereka yang tetap bertahan setelah sekian lama adalah teman sejati yang memang layak kamu jaga.
15. Proses Mencari Dan Mengembangkan Diri Tidak Akan Pernah Selesai

Proses mencari jati diri tidak akan selesai via www.mydress.com
Di usiamu yang sudah 25 tahun kamu sadar bahwa proses mencari dan mengembangkan diri adalah sebuah proses yang tidak akan pernah ada ujungnya. Sampai kapanpun kamu masih akan terus haus ingin mengembangkan diri. Keinginan ini justru harus terus kamu jaga, agar kamu bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik.
16. Kamu Tidak Sepantasnya Membuat Komitmen Besar Dalam Hidup Hanya Untuk Menyenangkan Orang Lain

Menikah hanya untuk menyenangkan orang tuamu? Hmmm…… via www.ricoademandana.com
- Kapan menikah?
- Kapan punya anak
- Kapan lanjut S2
- Kok belum dapat kerjaan mapan?
- Kapan pakai jilbab
- Ayo dong, mulai berinvestasi!
Hidupmu terlalu berharga untuk disia-siakan demi standar hidup yang diyakini orang lain. Kamu tidak perlu mengambil berbagai komitmen besar yang secara pribadi kamu rasa belum perlu untuk dilakukan. Hidup dan kebahagiaanmu ada di tanganmu sendiri. Jangan biarkan orang lain menetapkan standar untukmu.
17. Butuh Lebih Dari Sekedar Cinta Untuk Membuat Hubungan Berhasil

Butuh lebih dari sekedar cinta via suara.com
Kamu tidak lagi jadi orang yang bertahan pada hubungan yang sudah jelas tidak bisa dibawa kemanapun hanya karena sudah terlalu cinta. Di usia 25 kamu akan lebih rasional, dengan gagah berani melepaskan dia yang tidak bisa diajak membangun masa depan bersama.
18. Hal Terberat Dalam Hidup Adalah Tidak Melupakan, Tapi Melepaskan Dengan Ikhlas

Belajarlah untuk melepaskan via quotego.biz
Di usia 25 kamu perlu belajar bahwa hal terberat dalam hidup adalah melepaskan dengan ikhlas. Kamu tidak akan pernah lupa pada mantan pasanganmu. Dia sudah memberi warna dan punya andil dalam membentuk dirimu. Satu-satunya jalan agar kamu bisa melanjutkan hidup adalah melepaskannya dengan ikhlas. Dan ini sungguh tidak mudah.
19. Terus-Terusan Mengikuti Hati Tidak Akan Membawamu Kemanapun

Quote ini tidak lagi relevan via www.qtations.com
Kamu perlu bisa menarik garis tegas antara suara hati dan emosi. Mengikuti kata hati memang akan membawa banyak kebaikan bagi hidupmu. Tapi saat suara yang kamu ikuti adalah emosi, maka penyesalanlah yang akan menunggumu di ujung perjalanan.
20. Hidup Terlalu Singkat Jika Tidak Kamu Manfaatkan Untuk Melihat Dunia

Langkahkan kakimu untuk melihat dunia via thoughtcatalog.com
Sisihkan uang dan waktumu. Angkat ransel, keluarlah dari kota atau negaramu. Dari perjalanan kamu akan belajar bahwa ada hal-hal lain diluar rutinitas yang selama ini kamu jalani yang mampu membuatmu kembali merasa tertantang. Dengan melihat dunia kamu akan jadi pribadi yang terus haus untuk berkembang.
21. Terkadang Kamu Perlu Jadi Orang yang Spontan Dan Mementingkan Dirimu Sendiri

Spontanitas tetap perlu via princeon.blogspot.com
Kamu juga perlu jadi egois dan membahagiakan dirimu sendiri. Jadi dewasa bukan berarti lupa caranya bersenang-senang kan?
22. Jaga Siklus Hidup Dan Kesehatanmu

Jaga kesehatanmu via eatmovedreamrepeat.blogspot.com
Di usiamu yang sudah 25 kamu harus mulai memperhatikan kesehatan dan siklus hidupmu. Perbanyak makan-makanan sehat. Berolahragalah secara rutin. 20 tahun kedepan kamu akan bersyukr sudah menjaga tubuhmu dengan baik sejak masih berumur 25 tahun.
u
23. Kamu Perlu Belajar Untuk Jadi Orang yang Lebih Tenang Dalam Menghadapi Masalah

Kamu harus lebih tenang dalam menghadapi masalah via secretliveschi.com
Tapi mengikuti emosi dan marah-marah juga tidak akan menyelesaikan masalah. Kamu perlu jadi orang yang bisa menghadapi masalah dengan kepala dingin. Rasionalitas dan pengendalian emosi yang baik adalah kunci hidup tenang dalam segala situasi.
24. Sesuatu Tidak Akan Pernah Berubah Kalau Kamu Tidak Mengambil Langkah Untuk Mengubahnya

Jangan pernah menyesal di kemudian hari via onlyfromscratch.blogspot.com
Mengeluh tidak pernah jadi solusi. Kini kamu harus sadar kalau semua perubahan harus dimulai. Dan tanganmulah yang punya kuasa untuk mengawalinya. Kalau kamu nggak suka dan jengah sama sesuatu, lakukan sesuatu untuk mengubahnya!
25. Menjadi Manusia Berumur 25 Tahun Ternyata Tidak Semenakutkan yang Kamu Kira

Ternyata menjadi 25 tidak semenakutkan bayanganmu. You are awesome! via www.pinterest.com
Kini kamu hanya jadi manusia yang lebih bijak mempertimbangkan semua aspek dalam kehidupan. Memasuki umur 25 tahun ternyata tidak semenakutkan apa yang kamu bayangkan. Toh hidup akan terus berjalan dan kamu hanya harus memberikan semua kemampuan terbaikmu agar bisa mencapai keberhasilan.
Apakah kamu sepakat kalau kamu perlu tahu hal ini sebelum kamu memasuki usia 25 tahun? Selamat menyambut dan mempersiapkan usia 25-mu! Semoga hidupmu selalu dikelilingi kebaikan.
Sourch : http://www.hipwee.com/inspirasi/25-hal-yang-perlu-kamu-tahu-sebelum-memasuki-usia-25-tahun/
0 komentar:
Posting Komentar